Senin, 30 Mei 2016

Menghitung Kebutuhan Batako

Dinding batako bisa menjadi alternatif untuk membuat tembok rumah, jenis material batu buatan ini banyak digunakan karena kecepatan dalam waktu pemasangan serta dapat lebih menghemat penggunaan adukan jika dibanding dengan pasangan dinding batu bata. Langsung saja kita bahas cara menghitung kebutuhan batako:

Sebagai contoh dalam perhitungan, kita menghitung kebutuhan batako untuk pos jaga seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Bangunan Pos Jaga

Kamis, 19 Mei 2016

Alat Pemancang Pondasi Dalam

Alat pancang merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu memasukkan pondasi tiang pancang ke dalam tanah. Ada beberapa jenis alat pancang antara lain drop hammer, diesel hammer, hidraulic hammer, dan vibratory pile drive. Sedangkan untuk pondasi tiangnya biasanya terbuat dari beton, baja, atau kayu. Tiap alat pancang mempunyai kapasitas tertentu sehingga menyesuaikan dengan kebutuhan pondasi dalam. Berikut penjelasan tentang jenis alat pancang tersebut.

Drop Hammer
Alat pancang ini merupakan alat yang digunakan untuk memancang pondasi tiang dengan cara memukul pondasi tersebut agar menancap sempurna pada tanah. Alat pancang ini menyerupai palu yang diletakkan pada bagian atas alat. Palu ini mempunyai berat tertentu sesuai kapasitasnya untuk memberikan tekanan pada pondasi tiang. Agar kepala pondasi tiang tidak rusak akibat pukulan alat pancang, maka diberikan shock absorder. shock absorder ini terbuat dari bahan kayu.

Drop Hammer

Rabu, 18 Mei 2016

Menghitung Kebutuhan Bata Ringan

Banyak sekali produk-produk bata ringan berbagai merk dan kualitas yang berbeda-beda. Bata ringan terdiri dari dua jenis yaitu CLC dan AAC. Perbedaanya adalah dalam proses pengeringannya, jika CLC proses pengeringannya hanya menggunakan panas sinar matahari, namun AAC proses pengeringannya menggunakan mesin open berteknologi tinggi. Untuk perbandingan berat antara bata ringan CLC dengan AAC adalah bata ringan CLC lebih berat. Ukuran bata ringan diantaranya:
  1. Bata ringan 7,5 x 20 x 60 cm
  2. Bata ringan 10 x 20 x 60 cm
  3. Bata ringan 12,5 x 20 x 60 cm
  4. Bata ringan 15 x 20 x 60 cm
  5. Bata ringan 17,5 x 20 x 60 cm
  6. Bata ringan 20 x 20 x 60 cm
  7. Dan lain sebagainya
Tetapi untuk di lapangan yang sering digunakan yaitu ukuran 7,5 x 20 x 60 cm dan 10 x 20 x 60 cm.

Macam-Macam Ukuran Bata Ringan

Selasa, 17 Mei 2016

Menghitung Kebutuhan Ready Mix

Ketika kita melakukan pekerjaan pengecoran dibutuhkan data kebutuhan ready mix untuk pemesanan ke supplier. Menghitung kebutuhan ready mix sangat mudah sekali. Sebagai contoh kita menghitung kebutuhan ready mix untuk pekerjaan pelat lantai dengan ukuran 10 m x 75 m. Untuk tebal pelat tergantung kebutuhan ada yang menggunakan tebal 0,10 m, 0,12 m, atau 0,15 m.
Pada contoh perhitungan kebutuhan ready mix pelat kali ini menggunakan tebal 0,12 m.

Langsung aja kita hitung:
  1. Volume pelat lantai (m2) = 10 x 75 x 0,12 = 90 m3
  2. Angka keamanan/safety factor/wise kita buat 2,5% jadi = 2,5% x 90  = 2,250 m3, angka kemananan ini digunakan untuk hal-hal yang tidak diduga seperti tumpah, salah hitung, dan sebagagainya
  3. Jadi kebutuhan ready mix = 90 + 2,250 = 92,250 m3
Dari supplier ke tempat proyek pastinya kita menggunakan mixer truck untuk membawa ready mix. Mixer truck yang kita gunakan kita harus memikirkan lokasi proyek kita, apakah untuk akses masuk cukup untuk mixer truck kecil (kapasitas 3 kubik) atau mixer truck besar (kapasitas 7 kubik).

Minggu, 15 Mei 2016

Batas Korosi Besi Beton

Besi beton merupakan salah satu material struktur utama yang dugunakan untuk menahan gaya tarik pada suatu leemen struktur. Biasanya terdapat pada balok, kolom, tiang, pelat, dan sebagainya. Penggunaan besi beton pada tiap balok, kolom, pelat dan pada bagian struktur lainnya sudah dihitung oleh konsultan untuk menahan beban. Oleh karena itu kontraktor tidak diijinkan untuk mengganti dan mengurangi kebutuhan besi yang sudah dihitung. Di sebuah proyek gedung, jembatan, jalan layang dan lain sebagainya sering ditemukan besi tulangan yang berkarat. Lalu apa yang terjadi besi tulangan mengalami karat atau korosi????

Besi Tulangan Tiang LRT Terlihat Berkarat

Sabtu, 14 Mei 2016

Mock Up Room pada Proyek Gedung

Di dalam sebuah proyek khususnya untuk pekerjaan arsitektur kualitas pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain material yang digunakan, metode pelaksanaan, dan desain arsitek. Ketiga faktor itu akan menjadi penilaian owner. Biasanya seiring berjalannya waktu owner akan meminta merubah desain interior, maka oleh sebab itu peran dari mock up room lah yang penting untuk memberikan contoh kamar yang udah jadi sesuai dengan desain yang direncanakan.

Mock Up Room

Jumat, 13 Mei 2016

Menghitung Kebutuhan Cat Dinding

Pengecatan merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah pekerjaan plesteran dan acian pada dinding. Bagus tidaknya hasil pengecatan kemungkinan besar dipengaruhi oleh kualitas cat yang digunakan dan teknik pengecatan. Bagi pemilik rumah atau bangunan lain yang ingin mengecat tentu ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu yaitu:
  1. Pemilihan warna, hal ini sangat berpengaruh pada selera masing-masing pemilik rumah atau bangunan lain.
  2. Merk cat, hal ini perlu diperhatikan dalam memilih merk cat yang digunakan, biasanya beda merk beda kualitas dan harganya juga
  3. Menghitung luas area yang akan di cat baru atau di cat ulang
  4. Menghitung kebutuhan cat
  5. Mengetahui teknik mengecat dengan baik dan benar

Produk Cat

Senin, 09 Mei 2016

Cara Menghitung Kebutuhan Tanah Urug

Agar tanah urug yang kita datangkan tidak kurang atau lebih sehingga menyebabkan pemborosan biaya, kita harus membuat analisa perhitungan kebutuhan tanah urug yang kita butuhkan. Cara sangat mudah sekali yaitu dengan cara volume (m3) area yang akan kita urug dibagi volume bak kendaraan yang akan mengangkut tanah urug kemudian dikalikan 1,2 atau ditambah 20% dari volume tanah urug. Mengapa harus dikali 1,2 atau ditambah 20% dari volume tanah urug, dikarenakan tanah itu ada kemungkinan mengembang saat digali, berkurang saat dibawa menggunakan kendaraan (lengket di bak atau jatuh), dan memadat saat dipadatkan. Dari penjelasan di atas untuk lebih singkatnya menggunakan rumus seperti di bawah ini,

Kebutuhan tanah urug (m3) = (volume area yang akan diurug/volume bak kendaraan) x 1,2 
atau
Kebutuhan tanah urug (m3) = (volume area yang akan diurug/volume bak kendaraan) + [20% x (volume area yang akan diurug/volume bak kendaraan)]