Senin, 20 Juli 2015

Bangunan Hanggar Pesawat

Bangunan Hanggar Pesawat





Hanggar adalah struktur tertutup, tempat dimana pesawat bernaung di dalam sebuah gudang perlindungan berukuran besar. Kata hanggar berasal dari Perancis Tengah yaitu hanghart yang artinya kandang dekat rumah. Kata hanggar diketahui juga berasal dari bahasa Jerman, haimgard yang artinya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta


Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama. Bandar udara ini berlokasi di Cengkareng, Tangerang, Banten, dengan kode IATA-nya yaitu CGK.
Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1985, menggantikan Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara Bandar Udara Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tahun 1992.
Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki 2 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2 taxiway sepanjang 2,4 km. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda.

Rabu, 15 Juli 2015

Klasifikasi Terminal

Menurut Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 1995 / Nomor 84 Tahun 1999 Terminal Penumpang dibagi menjadi:
Terminal Penumpang Tipe A
  1. Melayani Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), lintas negara, Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota (AK), dan Angkutan Desa (ADES).
  2. Jumlah kendaraan umum yang beroperasi yaitu 50 - 100 kendaraan/jam.
  3. Terletak di ibukota propinsi, kotamadya atau kabupaten dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara.
  4. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA.
  5. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya.
  6. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya.
  7. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m.

Menentukan Arah Runway

Pesawat Rencana (Aircraft Design)
ATR 72-500 dengan panjang runway yang dibutuhkan 1408 m. 



Fokker 50 (F-50) dengan panjang runway yang dibutuhkan 1356 m.

Selasa, 14 Juli 2015

Pelabuhan Merak Banten

Kondisi Wilayah
Merak adalah sebuah pelabuhan di Kota Cilegon, Banten yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera via perhubungan laut (Selat Sunda). Yang terletak pada koordinat 5 º55’51” LS - 105º 59’43” BT Luas area pelabuhan merak sekitar 150.615 m². Sesuai sertifikat No.10.01.19.05.4.00019. Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial,
Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta.

Peta Lokasi Pelabuhan Merak dari Jakarta